Indahnya kedudukan Wanita
Sahabat ternyata "Wanita yang beriman itu
lebih cantik dari pada wanita yang cantik tetapi tak beriman karena wanita yang
cantik tanpa pribadi yang mulia, umpama kacamata yang bersinar-sinar tetapi tak dapat melihat apa-apa di
sekelilingnya " Sahabat lihat lah sebuah cerita tentang seorang
wanita yang berperan penting dalam islam di bawah ini Ingsaallah
bermanfaat..... !!!!!
^_^
Ini Adalah Kisah Seorang wanita teladan
Rasulullah pernah memerintah kepada putrinya
yang bernama Fatimah: Hai anakku,, apabila kamu ingin belajar menjadi ibu dan
istri yang baik, datanglah kepada seorang ibu yang bernama Muthi’ah, tinggal di
luar kota Madinah sebelah sana. Maka berangkatlah Fatimah yang disertai oleh
putranya Hasan, sesampai dirumahnya, lalu mengucapkan salam dan mengetuk pintu.
Pada waktu itu ibu Muthi’ah sedang sendirian dirumah, karena suaminya sedang
bekerja, karena sedang sendirian maka Hasan tidak diperkenankan masuk dan
disuruh menunggi diluar, menurut hadits nabi bahwa ketika isteri sedang
sendirian dirumah, tidak boleh menerima tamu laki-laki.
Setelah Fatimah masuk dan dipersilahkan duduk
maka, mengutarakan maksud kedatangannya yang disuruh oleh Rasulullah untuk
belajar tentang kewanitaan. Ibu Muthi’ah heran dan tidak tahu hal apa yang
harus disampaikan kepada isterinya, demikian pula Fatimah juiga heran karena
yang dilihat tidak ada barang-barang yang istimewa. Siti Fatimah memperhatikan
ruangan sekitar yang kemudian yang berhenti pada susut rungan yang terdapat
tiga buah benda yang senantiasa terawatt dengan rapi. Ketiga benda itu adalah
baskom yang berisi air bersih nan jernih, sebuah handuk kecil dan sebatang
rotan, Fatimah merasa heran dan kemudian menanyakan ketiga benda itu. Fatimah
heran dan menyakan kepadanya.
Ibu Muthi’ah menjelaskan, apabila suaminya
pulang tentunya dengan muka yang kotor kena debu, kusut, penat dan letih.
Dengan demikian maka aku membisakan mengelap muka dan badannya, agar terlihat
bersih dan segar. Setelah itu dengan handuk saya keringkan dengan mengusap muka
dan badan yang basah tadi. Fatimah faham dan emudian menaykan sebatang rotan
tersebut. Kemudian dijelaskan apabila suami selesai dibilas muka dan badannya
yang kotor lalu mandi. Setelah itu suaminya ditemani makan dari masakan yang
tealh dimasaknya sendiri. Lalu saya berkata (kata ibu Muthi’ah) mengambil
sebatang rotan rotan tersebut dan menyerahkan kepada suaminya seraya
mengatakan, agar suaminya bersedia memukul dengan rotan tersebut bila dalam
melayaniny kurang memuaskan.
Mendengar ucapan tersebut Fatimah kaget, lalu
bertanya kembali: Apakah suaminya memukul atau tidak? Ibu Muthi’ah menjawab:
suami saya tetap mengambil rotan tersebut, tetapi melemparkannya kesamping,
lalu mendekati saya dengan penuh kasih sayang. Mendengar penuturan tersebut,
akhirnya mengertilah Fatimah, sungguh tepat kata-kata Rasulullah yang menyuruh
untuk belajar pada ibu Muthi’ah. Sahabat Please - See more at: http://www.untajiaffan.com/2013/03/kedudukan-wanita-dalam-islam.html#sthash.YLZXas72.dpuf
Semoga bermanfaat semoga kita senantiasa berada dalam lindungannya...Ammin !!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar